(MATERI PERTEMUAN PERTAMA)
Bisnis : aktivitas yg meliputi produksi, pertukaran barang, jasa, uang yg dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperoleh manfaat.
Bisnis berperan Sebagai organisasi yg menjalankan kegiatan ekonomi.
Menurut Pride, WM, Hughes, RJ & Kapoor, Bisnis merupakan proses sosial yg terorganisasi yg dilakukan individu atau kelompok untuk memproduksi dan menjual produk guna memenuhi berbagai kebutuhan anggota masyarakat.
Perusahaan : Unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang & jasa bagi masyarakat, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan untuk :
1. Ekonomi : memperoleh keuntungan & memuaskan kebutuhan masyarakat.
2. Sosial : Menjaga kelestarian manfaat sumberdaya alam dan kemajuan lingkungan sosial.
Sifat Sistem Perusahaan :
1.Kompleks.
2.Satu Kesatuan.
3.Berjenis.
4.Saling bergantung.
5.Dinamis
Lingkungan Perusahaan : Lingkungan Umum dan Lingkungan Khusus
Lingkungan Umum :
1.Politi.
2.Hukum.
3.Sosial.
4.Perekonomian.
5.Kebudayaan.
6.Pendidikan.
7.Teknologi.
8.Demografi
Lingkungan Khusus :
1.Suplier.
2.Distributor.
3.Konsumen.
4.Pesaing
Pertangungjawaban Perusahaan Kepada :
1.Investor
2.Tenaga Kerja.
3.Konsumen.
4.Perantara.
5.Pemerintah.
6.Pemasok.
7.Pesaing.
8.Lembaga Penelitian.
9.Lingkungan.
Tahap Perkembangan Bisnis : Usaha Kecil, menggarap pasar domestik > Berkembang merambah pasar internasional > Menjadi perusahaan global.
Bentuk karaktetistik Badan usaha :
-Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha.
-Besarnya resiko kepemilikan.
-Batas batas pertanggung jawaban hutang perusahaan.
-Cara pembagian keuntungan.
Bentuk Badan Usaha :
1.Perusahaan Perseorangan.
2.Perseroan Komanditer.
3.Perseroan Terbatas.
4.Badan Usaha Milik Negara.
5.Koperasi
Perusahaan Perseorangan, perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang.
Kelebihan :
-Mudah dibentuk dan dibubarkan,
-Bekerja dengan sederhana (relatif),
-Pengelolaannya sederhana (relatif),
-Tidak perlu kebijakan pembagian laba.
Kelemahan :
-Tanggung jawab tidak terbatas,
-Kemampuan manajemen terbatas (relatif),
-Sumber dana terbatas pada pemilik,
-Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri.
Perseroan Komanditer CV adalah Persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.
Sekutu dalam Perseroan Komanditer ;
-sekutu komplementer : orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya.
-sekutu komanditer : Sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Kelebihan CV :
-Modal yang dikumpulkan relatif lebih banyak,
-Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar,
-Manajemen dapat didiversifikasikan,
-Kesempatan untuk berkembang relatif lebih besar.
Kelemahan CV :
-Tanggungjawab tidak terbatas bagi komplementer,
-Kelangsungan hidup relatif kurang terjamin,
-Relatif sulit untuk menarik kembali investasinya.
Perseroan Terbatas PT Adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak, serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik.
Sifat Perseroan Terbatas :
1.PT Terbuka dan PT Tertutup.
Kebaikan PT :
-Kelangsungan hidup perusahaan terjamin,
-Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi maupun keluarga pemilik,
-Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah,
-Kebutuhan modal yang lebih besar akan lebih mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan usaha,
-Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Kelemahan PT :
-Rahasia tidak terjamin,
-Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.
2.BUMN merupakan semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan negara.
3.Koperasi merupakan suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Perinsip Koperasi :
-Keangotaan bersifat sukarela,
-Pengelolaan dilakukan secara demokratis,
-Pembagian sisa hasil usaha dilakukan berdasarkan jasa masing-masing anggota, -Kemandirian. Ciri koperasi operasi :
-Lebih mementingkan keanggotaan,
-Anggotanya bebas keluar masuk,
-Merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kepentingan anggota,
-Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.
Pengelompokan Koperasi :
-Koperasi Produksi,
-Koperasi Konsumsi,
-Koperasi Simpan Pinjam, -
Koperasi Serba Usaha.
(MATERI PERTEMUAN KEDUA)
Lembaga Keuangan : Bank dan Lembaga keuangan bukan bank.. Bank : badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Peranan bank ;
1. Dalam Negeri, Memenuhi kebutuhan ekonomi dalam bentuk penyediaan dan pengelolaan uang, antara lain meliputi administrasi keuangan, perdagangan, perkreditan, kiriman uang dan pengawasannya.
2. Luar Negeri, Jembatan dalam lalu lintas devisa, moneter, dan perdagangan, pariwisata, dan transfer uang.
Lembaga Keuangan Bukan Bank Merupakan badan yang melakukan kegiatan dibidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun serta memberikan pinjaman jangka menengah (1-5 th) dan jangka panjang.
Jenis Lembaga Bukan Bank :
1.Sewa Guna Usaha (Leasing).
2.Lembaga Pembiayaan Konsumen.
3.Kartu Kredit.
4.Pialang Saham.
Bentuk-bentuk Penggabungan perusahaan :
1.Penggabungan Vertikal - Integral.
2.Penggabungan Horisontal - Paralelisasi.
Penggabungan Vertical - Integral : bentuk penggabungan antara perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda.
Perusahaan > Pemasok/Suplaier > Produsen bahan baku
Penggabungan Horisontal - Paralelisasi, Bentuk Penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang berkerja pada jalur atau tingkat yang sama.
Istilah Penggabungan Perusahaan :
1.Holding Company.
2.Kartel.
3.Joint Venture.
4.Trade Association.
5.Akuisisi.
Holding Compani : perusahaan berbentuk corporation yang menguasai sebagian besar saham dari perusahaan lain dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi anak perusahaan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi oleh perusahaan induk (holding).
Kartel : bentuk kerja sama perusahaan yang didasarkan atas perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan. Bentuk kartel ; Kartel harga, Kartel produksi, Kartel daerah.
Joint Venture : perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.
Trade Association : persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggota.
Akuisisi : pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedang perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan.
Kewirausahaan (enterpreneur) : Proses menciptakan nilai dengan mengumpulkan beberapa sumberdaya, yang bersifat unik, yang dimiliki oleh seseorang untuk digunakan sebagai modal untuk mengambil kesempatan bisnis yang ada. Mereka yang selalu mencari perubahan, berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta memanfaatkannya sebagai peluang. (Gugup Kismono)
Intrapreneur : Seseorang yg memiliki karakteristik entrepreneur, yg dipekerjakan dlm perusahaan. (Gugup Kismono)
Karakteristik Kewirausahawan :
1.Dorongan berprestasi.
2.Bekerja keras dalam berusaha.
3.Memperhatikan kualitas.
4.Sangat bertanggung jawab atas usahanya.
5.Berorientasi pada imbalan (uang, pengakuan & penghormatan).
6.Optimis.
7.Berorientasi pada hasil yang baik.
8.Mampu mengorganisasikan orang atau masalah.
9.Berorientasi pada uang.
Unsur Yang Dibutuhkan Wirausahaan Agar Berhasil :
1.Unsur Pengetahuan, Tingkat penalaran yang dimiliki seseorang.
2.Unsur Ketrampilan, Diperoleh melalui latihan & pengalaman kerja nyata.
3.Unsur Sikap Mental, Menggambarkan reaksi sikap & mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi.
4.Unsur Kewaspadaan, Merupakan paduan antara unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan di masa yang akan datang.
Sikap Mental Yang Harus Dimiliki Wirausahaan :
1.Memiliki emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan usahanya.
2.Berani mengambil resiko.
3.Gigih dalam berusaha.
4.Bersemangat gesit dalam berusaha.
5.Percaya pada diri sendiri.
6.Berusaha meningkatkan pengetahuannya.
7.Memiliki kemampuan untuk memimpin.
8.Inovator.
Fungsi Wirausaha :
1.Mengidentifikasikan kesempatan.
2.Mengumpulkan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya.
3.Menarik investasi baik dari perorangan maupun lembaga keuangan.
4.Melaksanakan Operasional Produksi atau Jasa.
5.Menanggung Resiko.
Type Resiko Wirausahaan :
1.Resiko kegagalan individu, krn ingin cepat berhasil.
2.Resiko keuangan, krn biaya yg membengkak dari rencana.
3.Resiko karir, krn meninggalkan pekerjaan semula utk buka bisnis baru.
4.Resiko sosial dan keluarga, krn konsentrasi perhatian hanya pd bisnis.
Kewirausahaan Dapat Dimulai melalui :
1.Meneruskan usaha orang tua.
2.Membeli perusahaan yang telah dibangun.
3.Memulai sendiri perusahaan baru.
4.Membeli hak Lisensi.
Waralaba : Perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk menggunakan hak atas kekayaan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.
Franchisor = Pihak yang menjual Lisensi
Franchisee = Pihak yang membeli Lisensi
Keuntungan Waralaba :
1.Pengalaman & Faktor sukses.
2.Brand dan Reputasi.
3.Standarisasi Mutu.
4.Bantuan Manajemen & Teknik.
5.Perlindungan Wilayah.
6.Memperoleh manfaat market riset & product development.
7.Sistem Operasional terstandar.
8.Resiko gagal lebih kecil
Bantuan Yang Diberikan Franchisor :
1.Pelatihan Manajemen & Rekrutmen karyawan.
2.Pemilihan & Pengkajian Lokasi.
3.Rancangan fasilitas & Rencana Bangunan.
4.Dukungan promosi.
5.Spesifikasi peralatan produk.
6.Bantuan pada pembukaan franchise.
7.Monitoring.
(MATERI PERTEMUAN KETIGA)
Manajemen : Proses pencapaian tujuan organisasi melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian SDM serta sumberdaya lainnya yg dimiliki organisasi.
Fungsi Management :
1.Planning.
2.Organizing.
3.Directing.
4.Controling.
Planing : suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran yang disertai pemilihan kegiatan selanjutnya, mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa suatu kegiatan tersebut dilakukan.
Empat langkah perancangan :
1.Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2.Merumuskan keadaan saat ini.
3.Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
4.Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Perusahaan umumnya memiliki bbrp kategori tujuan :
1.Tujuan jangka panjang. Utk waktu > 5 th.
2.Tujuan jangka menengah. Utk periode 1 – 5 th.
3.Tujuan jangka pendek. Utk periode 1 th.
Tiga tingkatan perencanaan :
1.Rencana Strategik, Berisi ttg pengalokasian sumberdaya, prioritas perusahaan, dan langkah-langkah yg dibutuhkan utk mencapai tujuan strategik. Biasanya disusun oleh dewan direksi dan manajemen puncak.
2.Rencana Taktis, Berisi langkah implementasi aspek tertentu dari rencana strategik. Jangka waktu lebih pendek dari rencana strategik. Disusun dgn melibatkan manajemen tk. menengah dan tk. bawah. 3.Rencana Operasional, Berisi rencana kerja, utk mencapai tujuan jangka pendek. Disusun oleh manajemen tk. menengah dan tk. bawah.
Manfaat perencanaan :
1.Memberikan arah dan tujuan bagi organisasi Sebagai pedoman.
2.Mengurangi resiko karena ketidakpastian di masa yang akan datang.
3.Membantu memperkirakan peluang di masa yang akan datang.
4.Efisiensi biaya
Untuk memulai setiap usaha, diperlukan penelitian dan perencanaan yg matang, yg dituangkan dlm rencana bisnis.
Aspek dalam rencana bisnis :
A.Summary.
B.Jenis industri.
C.Tim manajemen.
D.Penelitian dan analisis pasar.
E.Rencana pemasara.
F.Data keuangan.
Pengorganusasian : Merupakan suatu proses memperoleh dan mengatur sumberdaya manusia dan sumber daya fisik lainnya utk menjalankan rencana yg telah ditetapkan guna tercapainya tujuan perusahaan.
Pengarahan (directing) : Fungsi manajemen yg mengacu pada kepemimpinan, membangun iklim kerja yg sehat dan dinamis, dan menyediakan kesempatan utk munculnya motivasi kerja, agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan kearah tercapainya tujuan.
Pengendalian (controling) : Merupakan upaya utk mencegah munculnya masalah, mendefinisikan masalah yg muncul, dan mencari pemecahan masalah secara cepat dan efektif, sehingga mencegah kegagalan, dgn cara memonitor kinerja individual, departemen, divisi, dan kinerja keseluruhan organisasi.
Empat tahapan proses pengendalian :
1.Menetapkan standar utk mengukur kemajuan pencapaian tujuan.
2.Mengukur deviasi kinerja terhadap standar.
3.Menganalisis deviasi terhadap standar.
4.Menetapkan langkah-langkah yg diperlukan utk mengatasi deviasi.
Keterampilan yang dibutuhkan Manager :
1.Technical Skill.
2.Conceptual Skill.
3.Human Relation Skill
(MATERI PERTEMUAN KEEMPAT)
Tingkatan Manajemen :
1.Top Management, Bertgjwb thdp keseluruhan kinerja dan keefektifan perusahaan, Membuat kebijakan umum, formulasi strategi, mengambil keputusan, dan mewakili perusahaan dlm bernegosiasi dgn perusahaan lain.
2.Middle Management, bertgjwb thdp kebijakan dan keputusan yg ditetapkan oleh manajer puncak, maupun mengkoordinasikan pelaksanaan oleh manajer bawah.
3.First-Line Management, Merupakan manajer operasional, bekerja bersama sekaligus mengawasi karyawan.
Peranan Manager :
1.Peran Interpersonal, -Figurehead, -Leader, -Liaison.
2.Peran Informasional, -Monitor, -Disseminator, -Spokeperson.
3.Peran Pengambil Keputusan, -Wirausaha, -Pengelola konflik, -Pengalokasi sumberdaya, -Negosiator.
Keterampilan Manajerial : kemampuan utk menggunakan pengetahuan, perilaku, dan sikap utk menjalankan suatu tugas.
Macam Keterampilan Majerial :
1.Keterampilan Teknis, Pengetahuan dan kemampuan manajer utk menggunakan berbagai macam proses, prosedur, teknik, alat dan metode yg diperlukan utk memenuhi suatu tuntutan tugas.
2.Keterampilan Hubungan Interpersonal, kemampuan manajer utk memimpin, memotivasi, dan berkomunikasi dgn orang-orang di sekitarnya agar tujuan tercapai.
3.Keterampilan Konseptual, Kemampuan manajer utk memandang organisasi sbg suatu keseluruhan dan memahami bagaimana masing-masing bagian berhubungan dan bergantung satu sama lain.
Struktur Organisasi yaitu pengaturan pekerjaan utk dilaksanakan dlm suatu bisnis.
Pembentukan struktur organisasi :
1.Diawali dgn merumuskan tujuan dan rencana organisasi, Menentukan aktivitas pekerjaan, mengelompokkan aktivitas-aktivitas.
2.yg memiliki kesamaan fungsional ke dalam beberapa unit kerja.
3.Masing-masing unit kerja diberi aktivitas serta kewenangan dan tgjwb utk melaksanakan tugas masing-masing.
4.Susunan tugas dan tgjwb tersebut kemudian membentuk suatu struktur organisasi yg dirumuskan dalam bagan organisasi.
Konsep - Konsep Organisasi :
1.Wewenang, Hak yg dimiliki seorang karyawan pd posisi tertentu utk membuat keputusan, memberi perintah, dan mengalokasikan sumberdaya.
2.Delegasi, Proses memberikan wewenang dan tgjwb tugas kpd bawahan sesuai dgn struktur organisasi.
3.Rentang Kendali Adalah jumlah bawahan yg berada di bawah kendali seorang manajer.
4.Sentralisasi dan Desentralisasi, Memusatkan vs mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada level bawah dlm struktur organisasi.
Manajemen sumberdaya manusia adalah fungsi kegiatan pengelolaan staf dalam organisasi, yang meliputi aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan SDM agar tercapai tujuan yg diinginkan.
Proses Merancang SDM :
1.Merancang pekerjaan serta mengalokasikannya kpd karyawan.
2.Merencanakan, menarik, menyeleksi, melatih dan mengembangkan karyawan secara efektif utk dpt melakukan pekerjaan yg telah dirancang sebelumnya.
3.Menciptakan kondisi lingkungan kerja yg dpt memuaskan berbagai kebutuhan karyawan melalui kesempatan pengembangan karir.
4.Mempertahankan dan menjamin efektivitas dan semangat kerja yg tinggi dlm jangka waktu yg lama.
Perencanaan SDM : Proses menentukan kebutuhan SDM dan menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah dan kualitas yg sesuai dgn yg dibutuhkan pd saat yg tepat.
Perekrutan dapat dilakukan melalui iklan, biro ketenagakerjaan, kerjasama dengan universitas, atau sumber-sumber dalam organisasi sendiri.
Proses seleksi meliputi penilaian calon dan memilih yang terbaik dan cocok dengan persyaratan kerja yang diminta melalui proses seleksi meliputi seleksi surat lamaran kerja, wawancara, pemeriksaan latar belakang dan rekomendasi, uji fisik atau kesehatan, dan percobaan calon karyawan.
Orientasi, Langkah ini merupakan proses pengintegrasian calon karyawan yang telah terpilih dalam organisasi. Proses ini meliputi proses sosialisasi dan perkenalan karyawan baru pada kebijakan dan peraturan organisasi, serta kondisi dan lingkungan kerja.
Pelatihan dan pengembangan ditujukan untk meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan kontribusinya pada efektifitas organisasi meliputi peningkatan ketrampilan karyawan bertujuan memberikan persiapan kepada karyawan suatu tanggung jawab yang lebih besar.
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk evaluasi efisiensi dan efektivitas kerja karyawan utk promosi, transfer/mutasi, demosi, kompensasi, pelatihan, dan pemberhentian.
Kompensasi meliputi penentuan gaji awal karyawan baru, perubahan gaji, dan berbagai fasilitas tambahan selain gaji yang dapat dinikmati karyawan.
MOTIVASI adalah kondisi psikologis yg merupakan hasil dari interaksi antara kebutuhan seseorang dan faktor-faktor luar yg mempengaruhi perilaku seseorang.
Teori Kepuasan Motivasi :
1.Teori Hirarki Kebutuhan,
Motivasi manusia dipengaruhi oleh kebutuhan yg bersifat hirarkis.
2.Teori Hirarki Kebutuhan, Kebutuhan manusia terdiri atas existence, relatedness, dan growth.
3.Teori Dua Faktor, yaitu hygiene factors dan faktor motivator.
4.Teori Tiga Kebutuhan, Manusia memiliki kebutuhan kekuasaan, afiliasi dan prestasi.
Teori Proses Motivasi
1.Teori Penguatan, Perilaku manusia dikendalikan oleh konsekuensi yg mengikutinya.
2.Teori Penetapan Tujuan, Motivasi kerja akan meningkat jika memahami tujuan yg akan dicapai dan melihat keterkaitannya dgn kepentingan pribadinya perlu proses identifikasi level prestasi yg paling rasional utk menghindari frustasi.
3.Teori Keadilan, Situasi keadilan terjadi jika hasil dibanding pengorbanan seorang karyawan sama dgn karyawan lainnya.
4.Teori Pengharapan, Kinerja karyawan merupakan fungsi dari kemampuan dan motivasinya.
Peningkatan dan Pengelolaan Motuvasi Karyawan :
1.Memotivasi melalui komunikasi efektif. Menekankan bahwa komunikasi yg terjadi dlm perusahaan sebaiknya dua arah. 2.Pemberdayaan karyawan, Karyawan agar lebih berani mengambil resiko serta memiliki tanggung jawab yg besar atas pekerjaan yg dipercayakan kepadanya. 3.Mengenalkan Intrapreneurship, Karyawan diberikan ruang dan kebebasan utk mengembangkan kreativitas dan semangat utk melakukan inovasi-inovasi.
Secara hirarkis ada beberapa tingkatan hubungan industrial :
1.hubungan minimal; pekerja hanya bekerja krn tidak bisa diterima di tempat lain.
2.hubungan sebatas produksi; pekerja bekerja sebatas upah yg dibayarkan.
3.hubungan ala petani; pekerja merasa tempat kerjanya sbg ladang tempat mencari makan.
4.hubungan sosial; tempat bekerja juga berfungsi sbg sarana sosial kehidupan.
5.hubungan kemajuan; pekerja sbg suatu kesatuan mata rantai kemajuan bersama stakeholders yg lain.
Lemahnya kekuatan tawar-menawar karyawan memunculkan organisasi pekerja dlm berbagai bentuk dan nama.
Organisasi Pekerja adalah organisasi yg mewakili karyawan dlm hal masalah penggajian, jam kerja, dan kondisi lingkungan kerja yg merugikan karyawan.
Negosiasi antara pihak karyawan dan pihak perusahaan sebaiknya dlm posisi yg seimbang dgn hak yg sama.
Hal-hal yg biasanya dibicarakan/dinegosiasikan:
Praktek kepegawaian, meliputi prosedur rekrutmen, rencana pemberhentian karyawan, senioritas, transfer, promosi, dll.
Pemberian kerja, meliputi jam kerja, jam istirahat, kerja lembur, subkontrak, dll.
Penggajian, meliputi pemberin bonus, tarif upah dasar, upah lembur, pemberian tunjangan, dll.
Hak karyawan dan pihak manajemen, meliputi hak sbg pemberi wewenang, hak organisasi pekerja dan keamanan, dll.
Keuntungan, meliputi pemberian diskon produk, pemberian asuransi, rekreasi, dll.
26 April 2014
25 April 2014
Materi Kewirausahaan
(MATERI PERTAMA)
Sulit untuk mau dan memulai wirausaha dengan alasan : -tidak berbakat, -tidak memiliki modal, -takut terhadap risiko rugi, -Orang tua menginginkan putra atau putri mereka menjadi pegawai/ karyawan/ orang gajian/ buruh.
Lahirnya Wirausahawan : 1.Wirausahawan “by accident” menjadi wirausawan karana kebutuhan ekonomi. 2. Wirausahawan “pengekor” ikut-ikutan. 3.Wirausahawan “by desains” menjadi wirausahawan melalui usaha yang kreatif, inovatif berdasarkan peluang-peluang yang ada.
Kendala Memulai Usaha : 1.Tidak percaya diri, 2.Merasa tidak mampu, 3.Merasa tidak berbakat, 4.Merasa tidak memiliki masa depan, 5.Takut rugi, 6.Tidak mengerti apa yang harus dikerjakan, 7.Tidak tahu bagaimana harus mengerjakan, 8.Tidak tahu darimana harus memulai.
Solusi Dari Kendala : -Melalui pendidikan formal, Lembaga Pendidikan diharapkan mampu menciptakan jiwa kewirausahaan dalam bentuk nyata. -Melalui pendidikan nonformal, Lembaga pemerintah berperan aktif menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada masyarakat luas sebagai bentuk nyata tanggungjawab sosial. -Melalui pendidikan informal, Merubah stigma masyarakat: “Alumni Perguruan Tinggi, tidak mesti harus menjadi pegawai/ karyawan”.
Bekal Memulai Usaha Baru : -Kuasai konsep entrepreneur. -Kuasai konsep manajemen. -Tanamkan Visi, Misi dan Komitmen. -Kenali pasar anda. -Melangkahlah pada jalur yang telah anda pilih dan anda tetapkan.
Modal Dasar Wajib : -Jujur, berani. -Dapat dipercaya. -Bertanggungjawab. -Cerdas cepat tanggap.
Tumbuhkan Insting Memulai Usaha : -Kemampuan membaca peluang. -Kemampuan membaca pasar. -Kemampuan komunikasi dan bernegosiasi. -Kemampuan menentukan waktu yang tepat. Kemampuan sosiologis.
Cara Memulai Usaha lihat dan pelajari peluang peluang melalui : -Pelajari keadaan pasar. -Pelajari permintaan pasar. -Pelajari kebutuhan pelanggan. -Bangun tanggungjawab dan etika moral. -Inovasi produk pasar. -Ciptakan komunikasi yang baik dengan pelanggan. -Bangun pelayanan yang baik secara personal dengan pelanggan. -Ukur kemampuan finansial dengan jenis usaha yang akan dijalankan. -Dapatkan nilai ekonomis dari produk/ jasa yang ditawarkan.
(MATERI KEDUA)
Peter F Drucker, Entrepreneurship bukanlah permainan sulap, bukan pula sesuatu yang misterius, entrepreneurship tidak berkaitan dengan keturunan, Entrepreneurship merupakan sebuah disiplin ilmu, dan entrepreneur bisa dipelajari.
Adam Smith, Entrepreneur digambarkan sebagai individu yang menciptakan sebuah organisasi untuk tujuan-tujuan komesial.
Jean Baptise Say, Entrepreneur dilukiskan sebagai seseorang yang memiliki seni serta keterampilan untuk menciptakan perusahaan perusahaan baru, dan memiliki pemahaman tentang kebutuhan kebutuhan masyarakat.
Mitos Kewirausahaan : -Kewirausahaan merupakan orang yang cenderung bertindak dan bukan seorang pemikir. -Kewirausahaan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir. -Kewirausahaan cenderung gagal di sekolah maupun dalam pergaulan.
Sejarah Singkat Kewirausahaan : Pada periode awal, Marco Polo Mengembangkan rute perdagangan hingga timur. ia menandatangani kontrak dengan pemilik modal untuk menjualkan barangnya. kontrak memberikan pinjaman bunga 22,5% termasuk asuransi, sementara si kapilatalis menanggung risiko pasif. Pengembara menanggung risiko secara aktif. Pada akhir perdagangan keuntungan akan dibagi 75% keuntungn untuk kapitalis sementara pengembara mendapatkan 25%.
Pada abat pertengahan, Istilah pengusaha telah digunakan untuk menggambarkan pelaku produksi besar. mereka mengelola sumber daya yang telah disediakan. Jenis pengusaha pada masa itu seperti arsitektur.
Pada abat ke 17, Kewirausahaan muncul kembali. Pengusaha adalah orang yang menjalankan kerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan jasa atau produk yang ditentukan. setelah ada kontrak, maka setiap laba dan rugi yang terjadi, menjadi milik pengusaha. Jhon Law, pengusaha Yang mendirikan sebuah Bank.
Pada abat ke 18, pemilik modal dibedakan dengan orang yang membutuhkan modal. Alasanyan adalah industrialisasi yang berkembang diseluruh dunia.
Pada masa akhir abad 19 dan awal abad 20, pengusaha tidak dibedakan dengan manager. pengusaha akan menggerahkan seluruh sumber daya, mengorganisir dan mengoperasikan perusahaan untuk keuntungan pribadi. Mereka membuat rencana dan membayar seluruh komponen produksi. Menanggung seluruh risiko. Seluruh sisa bersih akan dinikmati untuk dirinya sendiri. Pada masa ini muncul istilah “Pengusaha sebagai inovator”.
Fungsi pengusaha (entrepreneur) adalah merevolusi pola produksi dengan mengekploitasi sebuah penemuan, sebuah metode teknologi produksi komoditas baru yang belum memproduksi produk lama dengan cara yang baru dengan mengorganisasi industri baru.
Pengertian enterprenersih saat ini :
Robert D Hisrich, Entrepreneurship Adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai, menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
Richard T Elly, Entreprenuer adalah seseorang yang mengorganisir dan mengoperasikan sebuah perusahaan untuk mencapai keuntungan pribadi.
Shermerhorn, Entrepreneurship merupakan perilaku dinamik, menerima risiko, kreatif, serta berorientasi pada pertumbuhan. Entrepreneur merupakan seorang individu yang menerima risiko, dan yang melaksanakan tindakan-tindakan untuk mengejar peluang-peluang dalam situasi dimana pihak lain tidak melihat dan merasakannya.
Zimmerer, Entreprenuer adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis baru, dengan menghadapi risiko dan ketidak pastian, dan yang bertujuan mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang peluang melalui kombinasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat.
Proses kewirausahaan : Dapat dalam bentuk membawa produk baru ke pasar yang ada, atau membawa produk yang ada ke pasar yang baru, dan pembentukan organisasi baru.
Empat tahap yang berbeda dalam proses kewirausahaan : 1.Identifikasi peluang usaha, 2.Pengembangan rencana bisnis, 3.Penetapan sumber daya yang dibutuhkan, 4.Manajemen perusaha
Identifikasi peluang yaitu proses bagaimana seseorang pengusaha memanfaatkan peluang melalui sebuah usaha baru.
Analisis peluang yaitu proses untuk menilai apakah peluang tersebut layak untuk direbut. Analisis peluang lebih fokus pada peluang itu sendiri.
Pertanyaan mendasar pada analisis peluang : -Pasar apa yang perlu diisi, -Bagaimana pengamatan pribadi terkait dengan, -kebutuhan pasar tersebut, -Bagaimana kondisi sosial pasar tersebut, -Bagaimana data riset yang menggambarkan kebutuhan, -Bagaimana pola yang mungkin tersedia, -Bagaiman persaingan di dalam pasar tersebut.
Pengelola Sumberdaya Sangat penting untuk mengembangkan peluang dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan, mendaptkan sumber daya tersebut, serta mengelola sumber daya tersebut dengan sukses.
Pengelola Sumberdaya Dimulai dengan -menilai sumber daya yang telah ada atau yang dimiliki. -Menilai risiko terburuk terkait dengan sumber daya yang tidak cukup atau tidak tepat. -Mendapatkan sumber daya yang diperlukan secara tepat waktu.
Struktur manajemen dan gaya kepemimpinan serta penentuan variabel variabel merupakan kunci kesuksesasn sebuah usaha.
(MATERI KETIGA)
Pola Pikir Kewirausahaan : Hal besar dimulai dari hal kecil.
Cara berfikir pengusaha sangat berbeda dengan nonpengusaha, ketika berhadapan dengan tugas atau lingkungan keputusan yang berbeda. Sering penggusaha membuat keputusan dalam lingkungan ketidakpastian yang tinggi di mana risiko yang dihadapi juga tinggi, tekanan waktu yang mendesak, dan dalam situasi yang sangat melibatkan emosi.
Dalam sebuah situasi pengambilan keputusan seorang pengusaha harus : -Menumbuhkan efektuasi, -Dapat beradaptasi secara kognitif, -elajar dari kegagalan bisnis.
Proses efektuasi adalah sebuah proses yang dimulai dengan apa yang mereka miliki lalu memilih di antara hasil yang paling memungkinkan untuk dicapai.
Adaptasi Kognitif menjelaskan sejauhmana seorang mampu bersikap dinamis, fleksibel, mengatur diri sendiri, dan terlibat dalam proses mendapatkan kerangka kerja pengambilan ragam keputusan yang berfokus pada kemampuan, serta memproses perubahan lingkungan mereka lalu bertindak terhadap perubahan tersebut.
Pengusaha yang memiliki adaptasi kognitif mamu : -Mengadopsi hal-hal baru. -Menjadi kreatif. -Mengomunikasikan alasan seseorang di balik respon tertentu.
Kesedihan dapat mengganggu kemampuan untuk belajar dan mengambil hikmah dari kegagalan usaha sekaligus membunuh motivasi untuk mencoba bangkit kembali.
Proses Pemulihan Kesedihan : -Orientasi pada kehilangan, Pendekatan yang melibatkan usaha, pemrosesan, sejumlah aspek dari pengalaman kehilangan. Sebagai hasil dari proses ini adalah memutuskan ikatan emosional atas objek yang hilang. -Orientasi pada perbaikan, Pendekatan berdasarkan pada penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stress yang timbul dari rasa kehilangan yang besar.
(MATERI PERTEMUAN KEEMPAT)
Sekedar mengagumi kesuksesan entrepreneur tidaklah cukup, karena harus disadari dibalik kesuksesan tersebut, banyak kisah duka, cerita-cerita tentang kegagalan dan harus mereka lalui.
Entrepreneur berhadapan dengan risiko, High Profit = High Risk
Mencari keuntungan dapat diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk memaksimalkan keuntungan.
Kelompok Resiko : -Resiko Finansial, -Resiko Karir, -Resiko Keluarga/Sosial, -Resiko Kejiwaan, -Resiko Stres.
Resiko Finansial : Berpeluang menjadi seseorang yang pailit adalah sangat wajar banyak orang yang takut menjadi entrepreneur.
Resiko karir : Calon enterpreneur sering kali bertanya-tanya, ”adakah jalan untuk kembali” ?
Resiko Keluarga/Sosial : Seringkali seorang entrepreneur dengan terpaksa mengabaikan keluarga.
Resiko Kejiwaan : Efek kegagalan sering kali sulit untuk disembuhkan. Trumatik akibat dikecewakan rekan bisnis kebanyakan berakibat sangat buruk. Hidup dalam bayang-bayang kesuksesan.
Resiko Stres Adalah kesenjangan antara harapan dengan tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi permintaan.
Sumber Stres : -Kesepian, -Larut dalam pekerjaan, -Problem SDM, -Keinginan untuk berhasil.
Mengatasi Stres : -Komunikasi dengan pegawai, -Liburan, -Melakukan pendelegasian, -Mencari kepuasan diluar kantor.
Ego Enterpreneur : -Terlalu mengontrol, -Rasa tidak percaya, -Over convidence, -Ingin terlihat sukses.
(MATERI PERTEMUAN KELIMA)
Zaman manusia pintar akan segera berakhir, zaman baru sudah mulai muncul yaitu zaman manusia kreatif. (Pinchas Noy)
Thomas A. Edison mengatakan bahwa orang jenius sebenarnya terdiri dari 1% inspirasi dan 99% keringat, inovator jarang sekali bekerja pada banyak bidang.
Peter Ducker, “inovasi merupakan fungsi yang khas dari entrepreneurship, yaitu alat yang digunakan entrepreneur untuk menciptakan berbagai sumber usaha baru dalam rangka mengubah sumber-sumber yang sudah ada menjadi lebih berharga atau lebih berpotensi, “
Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan untuk menumbuhkan sebuah ide baru untuk menciptakan sebuah produk yang baru. Komponen produk tersebut tidak mesti harus baru, tetapi dapat saja terdiri dari produk yang sesungguhnya sudah dikenal lama.
Enterpreneushif = Orang > Proses > Kreatif
Kalimat-kalimat penghambat kreatifitas : 1.kita sudah mencoba cara tersebut bertahun-tahun yang lalu. 2.saya tidak melihat ada yang salah atau yang perlu diperbaiki dari cara yang kita gunakan saat ini. 3.ah dead linenya sudah sangat dekat, kita tidak punya waktu lagi untuk mempertimbangkan gagasan Anda. 4.anggaran kita tidak cukup untuk melaksanakan gagasan Anda.
Mengembangkan Kreativitas : 1.Mengenali hubungan yang sifatnya baru atau berbeda. 2.Mngembangkan pemahaman tentang fungsi. 3.Menggunakan otak secara maksimal. 4.Menghilangkan cara berfikir yang menghambat.
Otak Kiri : -Lisan, -Analisis, -Abstrak, -Rasional, -Logis, -linier.
Otak Kanan : -Bukan lisan, -Sintesa, -Melihat kesamaan, -Tidak rasional, -Intuisi, -imajinasi
Cara berfikir yang menghambat kreatifitas : -Cara berfikir yang mendua. -Nencari aman. -Berfikir stereo type. -Mengandalkan kemungkinan.
Menghilangkan cara berfikir yang menghambat kreatifitas : 1.Berani mencoba menanggung risiko kecil dalam kehidupan. 2.Mencoba mengerjakan kegiatan yang hasilnya belum pasti. 3.Memikirkan semua aspek positif dari sebuah gagasan, lalu memikirkan aspek negatifnya. 4.Tidak memberikanpenilaian yang terlalu dini dari sebuah gagasan. 5.Mencoba mengambil keputusan sesegera mungkin.
#Proses Kreatifitas
#Jenis Inovasi
(MATERI PERTEMUAN KE ENAM)
Four Fungtion Of Managemen : -Planing, -Organizing, -Leading, -Controlling.
#Perbedaan Perusahaan Yang dikelola Tradisional dan Wirausaha :
Orientasi Strategis dan Komitmen Wirausahawan : -Mengacu pada faktor yang merupakan masukan terhadap formulasi strategis perusahaan. -Didorong oleh peluang atas timbulnya pasar baru. -Sumber daya bukan hal yang membatasi pemikiran strategis.
Oeientasi Manajer Tradisional : -Memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efisien. -Jenis dan jumlah sumber daya yang dimiliki melambangkan point awal bagi pemikiran strategis masa depan perusahaan.
Komitmen dan Kontrol Sumber Daya Kewirausahaan : -Dapat melakukan “test awal” dengan memberikan komitmen atas sejumlah kecil sumber daya. -Tidak terlalu mengkhawatirkan kepemilikan sumber daya.
Komitmen dan Kontrol Sumber Daya Manajer Tradisional : -Menggunakan analisis yang mendalam dari informasi yang tersedia untuk memutuskan “Ya” atau “Tidak”. -Fokus pada kepemilikan sumber daya, dengan alasan mampu mandiri.
Struktur Manajemen dan Filosofi Pemberian Reward Wirausahawan : -Bersifat organik, memiliki sejumlah birokrasi antar top manajemen dengan pelanggan. -Lebih terstruktur untuk memanfaatkan jaringan internal dan external. -Berfokus pada pengerjaan peluang untuk masuk pasar. -Reward berdasarkan kontribusi atas hasil yang diperoleh.
Struktur Managjemen dan Filosofi pemberian reward Manajer Tradisional : -Memiliki stuktur yang sesuai untuk efisiensi internal dari alokasi sumber daya yang terkontrol. -Terdapat hirarki formal dengan peran dan tanggung jawab, rutininitas pekerjaan yang jelas. -Reward berdasarkan tanggung jawab. -Promosi (reward)
Orientasi Pertumbuhan dan Kultur Berwirausaha Wirausahawan : -Menumbuhkan perusahaan dengan cepat. -Mendorong karyawan untuk menghasilkan ide baru yang kreatif.
Orientasi Pertumbuhan dan Kultur Berwirausaha Manajer Tradisional : -Lebih lambat mengutamakan terkelola dan relatif stabil, melalui penempatan risiko sumber daya yang dikontrol oleh perusahaan. -Diawali dengan penilaian sumber daya yang terkontrol.
(MATERI PERTEMUAN KETUJUH
Dibutuhkan suatu persyaratan kesesuaian produk kecil dalam beberapa hal berikut ; 1.Kesesuai antara jenis dan corak produk yang dihasilkan oleh Usaha Kecil dengan jenis dan corak pasar yang membutuhkan produk tersebut. 2.Kesesuaia antara pasangan produk dengan pasarnya terhadap corak dari pengusaha, yaitu terhadap corak dan keterbatasan kemampuan diri si pengusaha maupun perusahaannya.
Sifat karakteristik produk ; 1.Tingkat kesulitan untuk menghasilkannya. 2.Ternyata dalam produk terdapat karakteristik yang menyebabkan produk tersebut tidak sesuai dengan usaha kecil. 3.Perlu ditemukan aspek-aspek yang merupakan karakteristik jenis produk yang sesuai dengan usaha kecil.
#Pada kasus industri textil usaha kecil mereka memiliki strategi yang mampu menghindar dari perasaingan industri tektil ukuran besar.
Strategi yang diterapkan industei textil kecil ; 1.Memilih jenis produk dengan permintaan terbatas. 2.Memilih jenis produk tektil dengan onkos produksi per unit yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
3.Untuk sesama industri tektil usaha kecil, yang sanggup bertahan memilih ambang teknologi yang cukup tinggi, sehingga tidak semua industri kecil mampu membuat produk sejenis.
Karateristik industri tekstil kecil : 1.Besarnya permintaan terhadap produk. 2.Hubungan antara biaya produksi per unit dengan volume produksi.
Staley dan Morse menjelaskan ada 10 (sepuluh) faktor yang sesuai dengan industri kecil : 1.Hubungan aspek fisik dengan engineering. 2.Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. 3.Produk massal komponen khusus atau produk akhir yang bersifat khusus. 4.Produk yang dibuat dalam jumlah kecil. 5.Produk yang dipengaruhi oleh lokasi dan transportasi. 6.Produk dengan disain khusus dan inovasi tinggi. 7.Hubungan yang dekat antarpersonil dalam industri kecil. 8.Fleksibelitas operasi dan ongkos tidak langsung yang rendah. 9.Pelayanan yang lebih baik. 10.Respon yang cepat terhadap perubahan.
Tiga aspek lapangan yang membuat produk lebih sesuai dengan industri kecil : 1.Lokasi. -Industri memproses bahan baku yang menyebar. -Proses produksi cukup besar, tetapi terdiri operasi komponen yang sederhana, hanya memberikan keuntungan kecil bagi industri besar. -Permintaan bersifat individual, Sesuai dengan keinginan pelanggan. Menjadi sangat rumit bila diselenggarakan dalam jumlah besar. 2.Proses. -Proses manufaktur yang dipisahkan. produk dibutuhkan dalan volume yang rendah dengan ketelitian yang tinggi seperti Industri craft. -produk seperti selamanya hanya cocok dikerjakan oleh induusti berukuran kecil. Contohnya; barang-barang kerajinan. -Asembling, proses pengerjaan yang dilakukan relatif sangat sederhana. Penjilidan buku misalnya. 3.Pasar. -Produk yang beragam dan masing-masing hanya mempunyai skala ekonomi yang rendah. Tidak ada standar yang pasti terkait dengan produk. contohnya ; pakaian jadi -Industri yang melayani pasar ukuran kecil ditandai oleh volume permintaan yang kecil terhadap produk. contohnya; jok mobil.
(MATERI PERTWMUAN KEDELAPAN)
Faktor yang menentukan behasil atau gagalnta perusahaan : Kemampuan membaca dan menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang selalu berubah.
Tujuan Membaca Lingkungan adalah Agar dapat menjawab pertanyaan seperti : 1.Apa karakteristik industri dari jenis usaha baru yang direncanakan? 2.Bagaimana kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi dalam struktur industri tersebut? 3.Apakah perubahan tersebut akan membawa peluang? 4.Bagaimana posisi sosial perusahaan yang akan dijalankan?
#Elemen Lingkungan
Tinjauan Makro : Lingkungan Ekonomi dan Lingkungan Usaha > Lingkungan Ekonomi Keseluruhan. dan Lingkungan Ekonomi dan lingkungan usaha > Kondisi Lingkungan Usaha
Karakteristik Wajib Entrepreneur Untuk Memulai Usaha Baru ; 1.Memiliki pemahaman yang luas mengenai pengaruh lingkungan luar. 2.Kemampuan menterjemahkan pengaruh lingkungan luar menjadi pola pengambilan keputusan. 3.Kemampuan negosiasi. 4.Memiliki kecerdasan intelektual yang memadai.
#Aturan pemerintah
Langganan:
Postingan (Atom)