Newsfeed

25 April 2014

Materi Kewirausahaan


(MATERI PERTAMA)

Sulit untuk mau dan memulai wirausaha dengan alasan : -tidak berbakat, -tidak memiliki modal, -takut terhadap risiko rugi, -Orang tua menginginkan putra atau putri mereka menjadi pegawai/ karyawan/ orang gajian/ buruh.

Lahirnya Wirausahawan : 1.Wirausahawan  “by accident” menjadi wirausawan karana kebutuhan ekonomi. 2. Wirausahawan “pengekor” ikut-ikutan. 3.Wirausahawan  “by desains” menjadi wirausahawan melalui usaha yang kreatif, inovatif  berdasarkan peluang-peluang yang ada.

Kendala Memulai Usaha : 1.Tidak percaya diri, 2.Merasa tidak mampu, 3.Merasa tidak berbakat, 4.Merasa tidak memiliki masa depan, 5.Takut rugi, 6.Tidak mengerti apa yang harus dikerjakan, 7.Tidak tahu bagaimana harus mengerjakan, 8.Tidak tahu darimana harus memulai.

Solusi Dari Kendala : -Melalui pendidikan formal, Lembaga Pendidikan diharapkan mampu menciptakan jiwa kewirausahaan dalam bentuk nyata. -Melalui pendidikan nonformal, Lembaga pemerintah berperan aktif menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada masyarakat luas sebagai bentuk nyata tanggungjawab sosial. -Melalui pendidikan informal, Merubah stigma masyarakat: “Alumni Perguruan Tinggi, tidak mesti harus menjadi pegawai/ karyawan”.

Bekal Memulai Usaha Baru : -Kuasai konsep entrepreneur. -Kuasai konsep manajemen. -Tanamkan Visi, Misi dan Komitmen. -Kenali pasar anda. -Melangkahlah pada jalur yang telah anda pilih dan anda tetapkan.

Modal Dasar Wajib : -Jujur, berani. -Dapat dipercaya. -Bertanggungjawab. -Cerdas cepat tanggap.

Tumbuhkan Insting Memulai Usaha : -Kemampuan membaca peluang. -Kemampuan membaca pasar. -Kemampuan komunikasi dan bernegosiasi. -Kemampuan menentukan waktu yang tepat. Kemampuan sosiologis.

Cara Memulai Usaha lihat dan pelajari peluang peluang melalui : -Pelajari keadaan pasar. -Pelajari permintaan pasar. -Pelajari kebutuhan pelanggan. -Bangun tanggungjawab dan etika moral. -Inovasi produk pasar. -Ciptakan komunikasi yang baik dengan pelanggan. -Bangun pelayanan yang baik secara personal dengan pelanggan. -Ukur kemampuan finansial dengan jenis usaha yang akan dijalankan. -Dapatkan nilai ekonomis dari produk/ jasa yang ditawarkan.


(MATERI KEDUA)

Peter F Drucker, Entrepreneurship bukanlah permainan sulap, bukan pula sesuatu yang misterius, entrepreneurship tidak berkaitan dengan keturunan, Entrepreneurship  merupakan sebuah disiplin ilmu, dan entrepreneur bisa dipelajari.

Adam Smith, Entrepreneur digambarkan                      sebagai individu yang menciptakan sebuah organisasi untuk tujuan-tujuan komesial.

Jean Baptise Say, Entrepreneur dilukiskan                          sebagai seseorang yang memiliki seni serta keterampilan untuk menciptakan perusahaan perusahaan baru, dan memiliki pemahaman tentang kebutuhan kebutuhan masyarakat.

Mitos Kewirausahaan : -Kewirausahaan merupakan orang yang cenderung bertindak dan bukan seorang pemikir. -Kewirausahaan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir. -Kewirausahaan cenderung  gagal di sekolah maupun dalam pergaulan.

Sejarah Singkat Kewirausahaan : Pada periode awal, Marco Polo Mengembangkan rute perdagangan hingga timur. ia menandatangani kontrak dengan pemilik modal untuk menjualkan barangnya. kontrak memberikan pinjaman bunga 22,5% termasuk asuransi, sementara si kapilatalis menanggung risiko pasif. Pengembara menanggung risiko secara aktif. Pada akhir perdagangan keuntungan akan dibagi 75% keuntungn untuk kapitalis sementara pengembara mendapatkan 25%.

Pada abat pertengahan, Istilah pengusaha telah digunakan untuk menggambarkan pelaku produksi besar. mereka mengelola sumber daya yang telah disediakan. Jenis pengusaha pada masa itu seperti arsitektur.

Pada abat ke 17, Kewirausahaan muncul kembali. Pengusaha adalah orang yang menjalankan kerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan jasa atau produk yang ditentukan. setelah ada kontrak, maka setiap laba dan rugi yang terjadi, menjadi milik pengusaha. Jhon Law, pengusaha Yang mendirikan sebuah Bank.

Pada abat ke 18, pemilik modal dibedakan dengan orang yang membutuhkan modal. Alasanyan adalah industrialisasi yang berkembang diseluruh dunia.

Pada masa akhir abad 19 dan awal abad 20, pengusaha tidak dibedakan dengan manager. pengusaha akan menggerahkan seluruh sumber daya, mengorganisir dan mengoperasikan perusahaan untuk keuntungan pribadi. Mereka membuat rencana dan membayar seluruh komponen produksi. Menanggung seluruh risiko. Seluruh sisa bersih akan dinikmati untuk dirinya sendiri. Pada masa ini muncul istilah “Pengusaha sebagai inovator”.

Fungsi pengusaha (entrepreneur) adalah merevolusi pola produksi dengan mengekploitasi sebuah penemuan, sebuah metode teknologi produksi komoditas baru yang belum memproduksi produk lama dengan cara yang baru dengan mengorganisasi industri baru.

Pengertian enterprenersih saat ini :

Robert D Hisrich, Entrepreneurship Adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai, menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

Richard T Elly, Entreprenuer adalah seseorang yang mengorganisir dan mengoperasikan sebuah perusahaan untuk mencapai keuntungan pribadi.

Shermerhorn, Entrepreneurship merupakan perilaku dinamik, menerima risiko, kreatif, serta berorientasi pada pertumbuhan. Entrepreneur merupakan seorang individu  yang menerima risiko, dan yang melaksanakan tindakan-tindakan untuk mengejar peluang-peluang dalam situasi dimana pihak lain tidak melihat dan merasakannya.

Zimmerer, Entreprenuer adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis baru, dengan menghadapi risiko dan ketidak pastian, dan yang bertujuan mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang peluang melalui kombinasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat.
       
Proses kewirausahaan : Dapat dalam bentuk membawa produk baru ke pasar yang ada, atau membawa produk yang ada ke pasar yang baru, dan pembentukan organisasi baru.

Empat tahap yang berbeda dalam proses kewirausahaan : 1.Identifikasi peluang usaha, 2.Pengembangan rencana bisnis, 3.Penetapan sumber daya yang dibutuhkan, 4.Manajemen perusaha

Identifikasi peluang yaitu proses bagaimana seseorang pengusaha memanfaatkan peluang melalui sebuah usaha baru.

Analisis peluang yaitu proses untuk menilai apakah peluang tersebut layak untuk direbut. Analisis peluang lebih fokus pada peluang itu sendiri.

Pertanyaan mendasar pada analisis peluang : -Pasar apa yang perlu diisi, -Bagaimana pengamatan pribadi terkait dengan, -kebutuhan pasar tersebut, -Bagaimana kondisi sosial pasar tersebut, -Bagaimana data riset yang menggambarkan kebutuhan, -Bagaimana pola yang mungkin tersedia, -Bagaiman persaingan di dalam pasar tersebut.

Pengelola Sumberdaya Sangat penting untuk mengembangkan peluang dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan, mendaptkan sumber daya tersebut, serta mengelola sumber daya tersebut dengan sukses.

Pengelola Sumberdaya Dimulai dengan -menilai sumber daya yang telah ada atau yang dimiliki. -Menilai risiko terburuk terkait dengan sumber daya yang tidak cukup atau tidak tepat. -Mendapatkan sumber daya yang diperlukan secara tepat waktu.

Struktur manajemen dan gaya kepemimpinan serta penentuan variabel variabel merupakan kunci kesuksesasn sebuah usaha.


(MATERI KETIGA)

Pola Pikir Kewirausahaan : Hal besar dimulai dari hal kecil.

Cara berfikir pengusaha sangat berbeda dengan nonpengusaha, ketika berhadapan dengan tugas atau lingkungan keputusan yang berbeda. Sering penggusaha membuat keputusan dalam lingkungan ketidakpastian yang tinggi di mana risiko yang dihadapi juga tinggi, tekanan waktu yang mendesak, dan dalam situasi yang sangat melibatkan emosi.

Dalam sebuah situasi pengambilan keputusan seorang pengusaha harus : -Menumbuhkan efektuasi, -Dapat beradaptasi secara kognitif, -elajar dari kegagalan bisnis.

Proses efektuasi adalah sebuah proses yang dimulai dengan apa yang mereka miliki lalu memilih di antara hasil yang paling memungkinkan untuk dicapai.

Adaptasi Kognitif menjelaskan sejauhmana seorang mampu bersikap dinamis, fleksibel, mengatur diri sendiri, dan terlibat dalam proses mendapatkan kerangka kerja pengambilan ragam keputusan yang berfokus pada kemampuan, serta memproses perubahan lingkungan mereka lalu bertindak terhadap perubahan tersebut.

Pengusaha yang memiliki adaptasi kognitif mamu : -Mengadopsi hal-hal baru. -Menjadi kreatif. -Mengomunikasikan alasan seseorang di balik respon tertentu.

Kesedihan dapat mengganggu kemampuan untuk belajar dan mengambil hikmah dari kegagalan usaha sekaligus membunuh motivasi untuk mencoba      bangkit kembali.

Proses Pemulihan Kesedihan : -Orientasi pada kehilangan, Pendekatan yang melibatkan usaha, pemrosesan, sejumlah aspek dari pengalaman kehilangan. Sebagai hasil dari proses ini adalah memutuskan ikatan emosional atas objek yang hilang.  -Orientasi pada perbaikan, Pendekatan berdasarkan pada penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stress yang timbul dari rasa kehilangan yang besar.


(MATERI PERTEMUAN KEEMPAT)

Sekedar mengagumi kesuksesan entrepreneur tidaklah cukup, karena harus disadari dibalik kesuksesan tersebut, banyak kisah duka, cerita-cerita tentang kegagalan dan harus mereka lalui.

Entrepreneur berhadapan dengan risiko, High Profit = High Risk

Mencari keuntungan dapat diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk memaksimalkan keuntungan.

Kelompok Resiko : -Resiko Finansial, -Resiko Karir, -Resiko Keluarga/Sosial, -Resiko Kejiwaan, -Resiko Stres.

Resiko Finansial : Berpeluang menjadi seseorang yang pailit adalah sangat wajar banyak orang yang takut menjadi entrepreneur.

Resiko karir : Calon enterpreneur sering kali bertanya-tanya,  ”adakah jalan untuk kembali” ?

Resiko Keluarga/Sosial : Seringkali seorang entrepreneur dengan terpaksa mengabaikan keluarga.

Resiko Kejiwaan : Efek kegagalan sering kali sulit untuk disembuhkan. Trumatik akibat dikecewakan rekan bisnis kebanyakan berakibat sangat buruk. Hidup dalam bayang-bayang kesuksesan.

Resiko Stres Adalah  kesenjangan antara harapan dengan tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi permintaan.

Sumber Stres : -Kesepian, -Larut dalam pekerjaan, -Problem SDM, -Keinginan untuk berhasil.

Mengatasi Stres : -Komunikasi dengan pegawai, -Liburan, -Melakukan pendelegasian, -Mencari kepuasan diluar kantor.

Ego Enterpreneur : -Terlalu mengontrol, -Rasa tidak percaya, -Over convidence, -Ingin terlihat sukses.


(MATERI PERTEMUAN KELIMA)

Zaman manusia pintar akan segera berakhir, zaman baru sudah mulai muncul yaitu zaman manusia kreatif.        (Pinchas Noy)

Thomas A. Edison mengatakan bahwa orang jenius sebenarnya terdiri dari 1% inspirasi dan 99% keringat, inovator jarang sekali bekerja pada banyak bidang.

Peter Ducker, “inovasi merupakan fungsi yang khas dari entrepreneurship, yaitu alat yang digunakan entrepreneur untuk menciptakan berbagai sumber usaha baru dalam rangka mengubah    sumber-sumber yang sudah ada menjadi lebih berharga atau lebih berpotensi, “

Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan untuk menumbuhkan sebuah ide baru untuk menciptakan sebuah produk yang baru. Komponen produk tersebut tidak mesti harus baru, tetapi dapat saja terdiri dari produk yang sesungguhnya sudah dikenal lama.

Enterpreneushif = Orang > Proses > Kreatif

Kalimat-kalimat penghambat kreatifitas : 1.kita sudah mencoba cara tersebut bertahun-tahun yang lalu. 2.saya tidak melihat ada yang salah atau yang perlu diperbaiki dari cara yang kita gunakan saat ini. 3.ah dead linenya sudah sangat dekat, kita tidak punya waktu lagi untuk mempertimbangkan gagasan Anda. 4.anggaran kita tidak cukup untuk melaksanakan gagasan Anda.

Mengembangkan Kreativitas : 1.Mengenali hubungan yang sifatnya baru atau berbeda. 2.Mngembangkan pemahaman tentang fungsi. 3.Menggunakan otak secara maksimal. 4.Menghilangkan cara berfikir yang menghambat.

Otak Kiri : -Lisan, -Analisis, -Abstrak, -Rasional, -Logis, -linier.

Otak Kanan : -Bukan lisan, -Sintesa, -Melihat kesamaan, -Tidak rasional, -Intuisi, -imajinasi

Cara berfikir yang menghambat kreatifitas : -Cara berfikir yang mendua. -Nencari aman. -Berfikir stereo type. -Mengandalkan kemungkinan.

Menghilangkan cara berfikir yang menghambat kreatifitas : 1.Berani mencoba menanggung risiko kecil dalam kehidupan. 2.Mencoba mengerjakan kegiatan yang hasilnya belum pasti. 3.Memikirkan semua aspek positif dari sebuah gagasan, lalu memikirkan aspek negatifnya. 4.Tidak memberikanpenilaian yang terlalu dini dari sebuah gagasan. 5.Mencoba mengambil keputusan sesegera mungkin.

#Proses Kreatifitas

#Jenis Inovasi


(MATERI PERTEMUAN KE ENAM)


Four Fungtion Of Managemen : -Planing, -Organizing, -Leading, -Controlling.

#Perbedaan Perusahaan Yang dikelola Tradisional dan Wirausaha :

Orientasi Strategis dan Komitmen Wirausahawan : -Mengacu pada faktor yang merupakan masukan terhadap formulasi strategis perusahaan. -Didorong oleh peluang atas timbulnya pasar baru. -Sumber daya bukan hal yang membatasi pemikiran strategis.

Oeientasi Manajer Tradisional : -Memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efisien. -Jenis dan jumlah sumber daya yang dimiliki melambangkan point awal bagi pemikiran strategis masa depan perusahaan.

Komitmen dan Kontrol Sumber Daya Kewirausahaan : -Dapat melakukan “test awal” dengan memberikan komitmen atas sejumlah kecil sumber daya. -Tidak terlalu mengkhawatirkan kepemilikan sumber daya.

Komitmen dan Kontrol Sumber Daya Manajer Tradisional : -Menggunakan analisis yang mendalam dari informasi yang tersedia untuk memutuskan “Ya” atau “Tidak”. -Fokus pada kepemilikan sumber daya, dengan alasan mampu mandiri.

Struktur Manajemen dan Filosofi Pemberian Reward Wirausahawan : -Bersifat organik, memiliki sejumlah birokrasi antar top manajemen dengan pelanggan. -Lebih terstruktur untuk memanfaatkan jaringan internal dan external. -Berfokus pada pengerjaan peluang untuk masuk pasar. -Reward berdasarkan kontribusi atas hasil yang diperoleh.

Struktur Managjemen dan Filosofi pemberian reward Manajer Tradisional : -Memiliki stuktur yang sesuai untuk efisiensi internal dari alokasi sumber daya yang terkontrol. -Terdapat hirarki formal dengan peran dan tanggung jawab, rutininitas pekerjaan yang jelas. -Reward berdasarkan tanggung jawab. -Promosi (reward)

Orientasi Pertumbuhan dan Kultur Berwirausaha Wirausahawan : -Menumbuhkan perusahaan dengan cepat. -Mendorong karyawan untuk menghasilkan ide baru yang kreatif.

Orientasi Pertumbuhan dan Kultur Berwirausaha Manajer Tradisional : -Lebih lambat mengutamakan terkelola dan relatif stabil, melalui penempatan risiko sumber daya yang dikontrol oleh perusahaan. -Diawali dengan penilaian sumber daya yang terkontrol.


(MATERI PERTEMUAN KETUJUH

Dibutuhkan suatu persyaratan kesesuaian produk kecil dalam beberapa hal berikut ; 1.Kesesuai antara jenis dan corak produk yang dihasilkan oleh Usaha Kecil dengan jenis dan corak pasar yang membutuhkan produk tersebut. 2.Kesesuaia antara pasangan produk dengan pasarnya terhadap corak dari pengusaha, yaitu terhadap corak dan keterbatasan kemampuan diri si pengusaha maupun perusahaannya.

Sifat karakteristik produk ; 1.Tingkat kesulitan untuk menghasilkannya. 2.Ternyata dalam produk terdapat karakteristik yang menyebabkan produk tersebut tidak sesuai dengan usaha kecil. 3.Perlu ditemukan aspek-aspek yang merupakan karakteristik jenis produk yang sesuai dengan usaha kecil.

#Pada kasus industri textil usaha kecil mereka memiliki strategi yang mampu menghindar dari perasaingan industri tektil ukuran besar.

Strategi yang diterapkan industei textil kecil ; 1.Memilih jenis produk dengan permintaan terbatas. 2.Memilih jenis produk tektil dengan onkos produksi per unit yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
3.Untuk sesama industri tektil usaha kecil, yang sanggup bertahan memilih ambang teknologi yang cukup tinggi, sehingga tidak semua industri kecil mampu membuat produk sejenis.

Karateristik industri tekstil kecil : 1.Besarnya permintaan terhadap produk. 2.Hubungan antara biaya produksi per unit dengan volume produksi.

Staley dan Morse menjelaskan ada 10 (sepuluh) faktor yang sesuai dengan industri kecil : 1.Hubungan aspek fisik dengan engineering. 2.Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. 3.Produk massal komponen khusus atau produk akhir yang bersifat khusus. 4.Produk yang dibuat dalam jumlah kecil. 5.Produk yang dipengaruhi oleh lokasi dan transportasi. 6.Produk dengan disain khusus dan inovasi tinggi. 7.Hubungan yang dekat antarpersonil dalam industri kecil. 8.Fleksibelitas operasi dan ongkos tidak langsung yang rendah. 9.Pelayanan yang lebih baik. 10.Respon yang cepat terhadap perubahan.

Tiga aspek lapangan yang membuat produk lebih sesuai dengan industri kecil : 1.Lokasi. -Industri memproses bahan baku yang menyebar. -Proses produksi cukup besar, tetapi terdiri operasi komponen yang sederhana, hanya memberikan keuntungan kecil bagi industri besar. -Permintaan bersifat individual, Sesuai dengan keinginan pelanggan. Menjadi sangat rumit bila diselenggarakan dalam jumlah besar. 2.Proses. -Proses manufaktur yang dipisahkan. produk dibutuhkan dalan volume yang rendah dengan ketelitian yang tinggi seperti Industri craft. -produk seperti selamanya hanya cocok dikerjakan oleh induusti berukuran kecil. Contohnya; barang-barang kerajinan. -Asembling, proses pengerjaan yang dilakukan relatif sangat sederhana. Penjilidan buku misalnya. 3.Pasar. -Produk yang beragam dan masing-masing hanya mempunyai skala ekonomi yang rendah. Tidak ada standar yang pasti terkait dengan produk. contohnya ; pakaian jadi  -Industri yang melayani pasar ukuran kecil ditandai oleh volume permintaan yang kecil terhadap produk. contohnya; jok mobil.


(MATERI PERTWMUAN KEDELAPAN)

Faktor yang menentukan behasil atau gagalnta perusahaan : Kemampuan membaca dan menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang selalu berubah.

Tujuan Membaca Lingkungan adalah Agar dapat menjawab pertanyaan seperti : 1.Apa karakteristik industri dari jenis usaha baru yang direncanakan? 2.Bagaimana kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi dalam struktur industri tersebut? 3.Apakah perubahan tersebut akan membawa peluang? 4.Bagaimana posisi sosial perusahaan yang akan dijalankan?

#Elemen Lingkungan

Tinjauan Makro : Lingkungan Ekonomi dan Lingkungan Usaha > Lingkungan Ekonomi Keseluruhan. dan Lingkungan Ekonomi dan lingkungan usaha > Kondisi Lingkungan Usaha

Karakteristik Wajib Entrepreneur Untuk Memulai Usaha Baru ; 1.Memiliki pemahaman yang luas mengenai pengaruh lingkungan luar. 2.Kemampuan menterjemahkan pengaruh lingkungan luar menjadi pola pengambilan keputusan. 3.Kemampuan negosiasi. 4.Memiliki kecerdasan intelektual yang memadai.

#Aturan pemerintah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar